SARI BATARI

TEMPAT WISATA TERKENAL FILIPINA
CHOCOLATE HILLS



Meskipun namanya Chocolate Hills atau Bukit Cokelat, bukit-bukit ini tidak terbuat dari cokelat, lo! Ini adalah kumpulan bukit kapur di Filipina. Chocolate Hills sangat unik, indah, dan menarik untuk dkunjungi.
Bukit-bukit Chocolate Hills tersebar di kota Sagbayan, Carmen, dan Batuan di Pulau Bohol. Pulau Bohol berada di wilayah Visayas Tengah, Filipina. 
Chocolate Hills luasnya 50 hektar. Di sana berkumpul bukit yang jumlahnya antara 1.268 sampai 1.776. Uniknya, bentuk dan ukuran bukit itu hampir sama. Yaitu mengerucut atau seperti kubah dengan ketinggian antara 45 sampai 150 meter.
Bukit itu terbuat dari batu kapur yang tertutup tanah dan seluruhnya ditumbuhi rerumputan. Rumput yang hijau itu, di saat musim panas akan mengering. Warnanya berubah jadi cokelat. Kumpulan bukit itu jadi mirip cokelat, terutama chocolate chip. Maka, disebutlah bukit-bukit itu Chocolate Hills.
Pada tahun 1988, Chocolate Hills dinyatakan sebagai Monumen Geografis Nasional Filipina. Sementara UNESCO menyatakan bukit-bukit ini sebagai Situs Warisan Dunia. Berita terakhir mengatakan Chocolate Hills masuk dalam nominasi baru untuk tujuh keajaiban dunia.
Untuk menikmati keindahan Chocolate Hill, pemerintah telah membangun sebuah resort bernama Chocolate Hills Complex yang terletak di kota Carmen yang dilengkapi dengan menara pandang. Selain itu Chocolate Hills bisa dinikmati di Resort Sagbayan Peak, di Sagbayan Town.
Pemerintah Filipina terus mengembangkan kawasan ini, agar menarik wisatawan lebih banyak lagi. Dalam promosi wisatanya, pemerintah Filipina memasukkan Bohol dalam daftar keajaiban alam yang harus dilihat.
Chocolate Hills Mirip Hamparan Chocolate Chips. Aan Madrus
Chocolate Hills Mirip Hamparan Chocolate Chips.
Menikmati keindahan Chocolate Hills dari Menara Pandang.
Proses Terbentuknya Chocolate Hills
Secara ilmiah, Chocolate Hills terbentuk karena ada pergeseran secara geologis di dalam Bumi. Akibatnya tumpukan karang dari laut jadi naik. Selama ribuan tahun tumpukan karang berubah jadi kapur. Lalu erosi angin membentuknya jadi seperti kubah dan kerucut.
Menurut legenda, Chocolate Hills terbentuk karena ada pertarungan dua raksasa. Mereka saling melemparkan batu-batu besar, sampai akhirnya mereka merasa lelah dan tertidur. Saat mereka terbangun, mereka lupa akan perkelahian itu. Mereka juga lupa membersihkan bebatuan yang mereka gunakan dalam pertarungan. Dari batu-batu itu terbentuklah Chocolate Hills.


RIZAL PARK



Rizal Park alias Taman Rizal adalah sebuah taman seluas 58 hektar yang terletak di jantung Kota Manila. Tepatnya di Lunete Jalan Roxas Boulevard, taman yang menghadap ke Teluk Manila ini menjadi favorit warga setempat.
Taman ini sangat terkenal di Filipina dan merupakan tempat nongkrong favorit bagi warga Manila serta menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan saat berlibur di Kota Manila. Rizal Park bisa diibaratkan seperti Taman Monas-nya Jakarta atau mungkin Lapangan Merdeka di Kota Medan.
Rizal Park menjadi objek wisata favorit karena ada banyak hal menarik yang bisa kita lihat di Rizal Park ini, yang pertama adalah Monumen Jose Rizal. Monumen Jose Rizal adalah sebuah monumen yang dibangun pada tahun 1908 untuk mengenang jasa kepahlawanan Dr Jose Rizal, seorang pahlawan nasional tertinggi Filipina yang meninggal di ujung regu tembak Kerajaan Spanyol karena menentang penjajahan Spanyol atas Filipina.
Di depan monumen tersebut ada pula sebuah tiang bendera yang dianggap sebagai tiang bendera tertinggi di Filipina. Tepat berhadapan dengan Monumen Jose Rizal terdapat sebuah tugu kecil bergambar peta wilayah Filipina yang merupakan titik nol kilometer Manila dan di belakangnya terdapat satu tugu dengan sebuah jam bundar di atasnya. Tugu tersebut merupakan Monumen Centennial Memorial Clock, sebuah monumen yang dibangun untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Filipina.
Di belakang Monumen Jose Rizal ini terdapat satu kolam air yang dihiasi air mancur. Di malam hari, air mancur ini juga dihiasi berbagai lampu yang mempercantik pemandangannya. Di sisi kolam tersebut berjejer deretan patung setengah badan yang merupakan patung para pahlawan-pahlawan nasional di Filipina.
Di sisi yang lain terdapat pula sebuah open air auditorium yang sering menampilkan berbagai pertunjukan. Kemudian ada taman bernuansa Jepang, taman bernuansa Tiongkok hingga taman anggrek dan rumah kupu-kupu.

Di bagian belakang taman yang dipisahkan oleh Jalan Maria Orosa terdapat sebuah patung besar yang merupakan Monumen Lapu-Lapu atau Sentinel of Freedom yang merupakan hadiah dari pemerintah Korea. Lapu-Lapu sendiri adalah seorang pahlawan nasional pertama Filipina yang menentang pengaruh kolonial Spanyol. Pada tahun 1521, beliau bersama rakyat Pulau Mactan dengan bersenjatakan tombak dan parang berperang melawan Spanyol dan berhasil membunuh Kapten Ferdinand Magellan.
Di sisi kanan dan kiri Monumen Lapu-Lapu tersebut juga ada dua museum yaitu National Museum of Natural History dan Nasional Museum of Anthropology serta tak jauh dari sana terdapat pula gedung Perpustakaan Nasional Filipina. Sungguh lengkap sekali Rizal Park ini.

Read More …


Kota Kalong Watansoppeng




Di Sulawesi Selatan terdapat satu kota yang memiliki keunikan, yang tidak dimiliki kota lainnya. Kota itu adalah Watansoppeng, ibu kota Kabupaten Soppeng, yang jaraknya sekitar 160 kilometer dari Makassar. Di tengah kota Watansoppeng terdapat beberapa pohon asam yang dipenuhi kalong atau kelelawar berukuran jumbo. Sehingga kota Watansoppeng sering dijuluki kota kalong atau kampungnya "Batman". Berbeda di tempat lain, kelelawar biasanya tinggal di dalam gua yang jauh dari pemukiman warga.


Tidak jauh dari pohon-pohon asam yang dipenuhi ribuan kalong bergelantungan, Pemkab Soppeng membangun sebuah taman bermain warga Soppeng yang diberi nama Taman Kalong. Di tengah taman terdapat patung kalong berukuran besar dan ikon tulisan Taman Kalong, yang selalu menjadi obyek swa-foto. Di sekeliling taman ini juga kita bisa mendengar suara bising dari ribuan kalong yang bergelantungan di pohon. Konon, ribuan ekor kalong yang bergelantungan di pohon-pohon asam sudah ada sejak beberapa abad silam, di masa pemerintahan Raja Soppeng Latemmamala. 


Dalam cerita rakyat masyarakat Soppeng, kalong diizinkan Raja Latemmamala untuk tinggal di pohon asam, dengan syarat tidak memakan buah-buahan milik warga Soppeng. Sehingga diyakini, ketika petang hari ribuan kalong terbang meninggalkan kota Watansoppeng untuk mencari makanan di luar daerah Soppeng.

Selain itu, ada juga mitos bagi warga pendatang yang melintas di bawah pohon asam yang ditinggali kalong, ketika tiba-tiba ia terkena kotoran kalong, maka diyakini akan mendapatkan jodoh orang Soppeng. Banyak warga kota Watansoppeng yang percaya, jika ribuan kalong tidak kembali ke tempatnya bergelantungan di pohon asam, maka diyakini akan terjadi musibah atau peristiwa yang menimpa warga Soppeng, contohnya peristiwa kebakaran. Selain itu juga, kepergian ribuan kalong menjadi penanda bakal ada tokoh masyarakat Soppeng yang akan meninggal dunia.


Beberapa musibah yang terjadi di kota Watansoppeng selalu dikaitkan dengan kalong penghuni pohon asam.  Di belakang Taman Kalong, berdiri sebuah bangunan dengan arsitektur gaya kolonial, yang menghadap ke pemandangan pegunungan dan lembah Soppeng. Nama bangunan itu Villa Yuliana, yang dibangun pada tahun 1905 oleh Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Mr C. A. Kroesen.  Bangunan ini awalnya dipersiapkan untuk menjadi tempat menginap Ratu Wilhelmina dan putrinya, Putri Yuliana, yang berencana melakukan lawatan di Sulawesi Selatan. Sayangnya, kunjungan Ratu Belanda dan putrinya ini dibatalkan karena kondisi keamanan di era Perang Dunia pertama. Hingga kini nama bangunan ini diabadikan menjadi villa atau mess Yuliana. Di depan Wisma Yuliana, juga terdapat taman “Instagramable”, yang sering dijadikan anak muda Soppeng berfoto dan nongkrong di bangku yang disediakan Pemkab Soppeng, dengan pemandangan alam pegunungan Soppeng.


Read More …


Pemandian Air Panas Lejja






Salah satu tempat wisata yang paling digemari adalah pemandian air panas Lejja di Desa BuluE Kabupaten Soppeng. Selain dikenal sebagai kota Kelelawar di Sulawesi Selatan, Kabupaten Soppeng menyimpan berbagai hal menarik yang bisa memanjakan mata masyarakat terlebih pada sektor pariwisata. Salah satu tempat wisata yang paling digemari adalah pemandian air panas Lejja, ada di Desa BuluE Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Terletak di kawasan hutan lindung, diapit bebukitan dengan panorama alam indah. Berjarak sekitar 44 kilometer (Km) sebelah Utara Kota Watansoppeng atau sekitar 14 Km dari ibukota Kecamatan Marioriawa. Jika ingin masuk di kawasan pemandian air panas Lejja, dari Kecamatan Marioriawa, pengunjung setidaknya melewati empat perkampungan yaitu Batu-batu, Cempa Kere'e, Manorang Salo dan BuluE. Tagar merangkum perjalanan ke lokasi melalui rute jalan Batu-batu. Akses jalan ke sana terbilang bagus, jalanannya sudah diaspal hitam dengan lebar jalanan sekitar 2,5 meter. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan alam yang elok. Ada perkampungan warga dengan bangunan rumah khas suku Bugis yaitu rumah panggung, jalanan diapit persawahan dan perkebunan jagung milik masyarakat setempat.

Sekitar 10 menit perjalanan dan melewati perkampungan warga, tampak aliran irigasi dan terdengar gemercik air sungai yang melewati bebatuan. Suasana alam semakin terasa, di mana kita bisa merasakan kesejukan udara, hawa dingin menyentuh kulit. Pepohonan yang rimbun saling beradu, sesekali angin berembus. Sejauh mata memandang terlihat pepohonan tertancap kokoh di atas bebukitan. Kawasan wisata ini merupakan tipe hutan tropis dataran rendah. Semakin mendekati tempat yang hendak dituju, udara semakin sejuk dan jalan semakin berkelok karena rute yang ada harus melewati kaki bukit.











Read More …


Report Marine Field Trip In Dutungan Island And Paputo Beach


Hellooo…
My name is Sari Batari Astagina Baso but you can call me Ririn , I am the student of makassar tourism polythechnic, tour and travel bussines study program. I will tell you my experience during trip in dutungan island. this is my first blog, I don’t know start from where but I hope you like this blog and perhaps I’ll always write my experience when I visit some tourist attractions. So this my experience…
So guys, I and my friend did tour in dutungan island on 10-11 octobre 2019. I was so excited because in this trip was different from another trip which I had done. In this trip I and my friend dived. We really enjoyed that.
Dutungan island is one of island in south Sulawesi which you can visit beside snorkeling also diving you can do there. Dutungang island is known as the island which has the beautifull view and has beauty sea with there are many corals  you can see when you are diving. many visitors had visited the island because it is so beautifull.

Day 1

I and my friends should gather in campus or in orange building at 06.00 A.M. and after preparing all of things we started going to dutungan island. on the bus we always explain something. So every student got the topic to explained during trip on the bus. I got topic about organization system of parepare city. and I started explaining that when we were in parepare city. so every topic should relate with the city and the tourist attraction we will visit. we passed Makassar – maros – pangkep – barru – and parepare. And the located dutungan island in barru regency.
After did trip from Makassar to barru took around 4 hours, finally we arrived in barru regency tanjung indah doc exactly. In tanjung doc is the harbourr in barru regency which to get dutungan island have to acros by boat took around 5 minutes. After arriving in dutungan island we changed our clothes to dive. But before that we listened to dive instructor. He explained all of thing about the rule during diving and snorkeling. We were so excited when we started using the equipment of diving because that was first time for us.


During diving we were accompanied by the diving team.  We could see the beauty of sea which there are many coral and species of fish. After that I continued snorkeling with my friends, we did enjoy that. After diving and snorkeling we changed our clothes and prepared to go parepare city. but before that we took a picture together with the lecturers who accompanied us during trip. We took a boat to tanjung indah doc. And then going to parepare city.
After arriving in parepare city we went to delima sari hotel to check in. and the tour leader divided the room key and we directly take a bath and prepare for have dinner in ria penyet restaurant. I really like the menu of that restaurant which had provided on the table. After having dinner I and my friends back to hotel and prepare the material for presentation in front of our lecturers and my friends. We presentated about the simulation of k3 in marine trip and how to handle group tour. After that every group continued showing the best performance. After doing many activities all day, I and my friends back to room to sleep.

Day 2

At 06.00 A.M we exercised morning by jogging to habibie and ainun monument. The famous monument in parepare also in south Sulawesi. And of course we took a picture in front of that monument as the memory that we ever visit that. And then I and my friends back to hotel for breakfast after that we prapered to check out in the hotel.


At 08.30 A.M we started going to paputo beach, there we observed all of things in paputo beach. After observing paputo beach, I considered that you have to visit paputo beach because has beautiful view and has good spot photo you can take a picture. I and friends really enjoy the beach which has good view and we sang and danced together.


After that we went to teras empang restaurant for having lunch, and the meal there is so delicious and the decorated of that restaurant is unique. All of my friends after having lunch their take a picture bacause the decorate and the view is so beautiful.


After having lunch in teras empang we back to Makassar. During on the bus we slept we were so tired after doing that trip. And then we arrived in campus.

Read More …


NATURE FIELD TRIP REPORT IN NORTH TORAJA REGENCY


      Hello Everyone... Today I would like to share my experience from nature field trip at North Toraja on 14 – 16 October 2019. This field trip is the second trip in the 3rd semester.

On first day, 14 October 2019,  We are gather in front of the Orange building at campus POLTEKPAR Makassar the we are heading to Kupa Beach Restaurant for lunch.



After lunch at Kupa Beach Restaurant, we are continue to Bambapuang at Enrekang regency for Coffe Break.


Then we are going to Hotel Indra Toraja. Arrive at hotel we are check in then prepare for Dinner, Dinner served at Ayam Penyet Ria. Then after having Dinner we are going back to hotel then overnight.

On second day 15 October 2019, in the morning we are having breakfast at Hotel then we prepare for tracking.



 we start tracking form timenbayo until Mentirotiku Restaurant. After having lunch at Mentirotiku restaurant, we continue tracking from Lempo until Bori. After that we are going to Todi silk weaving. 

  

After that we are back to hotel. then we going to Ayam Penyet Ria for Dinner dan back to hotel to sleep.

On third day 16 October 2019 in the morning after having breakfast then we prepare back to Makassar in same way. In our journey back to Makassar we stop at Lakipadada Statue.


 from Lakipadada Statue we continue to Bambapuang then going to Teras Empang Restaurant for having lunch. After having lunch we back to Makassar. We arrive at Makassar and The Tour was over.

So guys I think that’s all my experience from Nature field trip at North Toraja. I am sorry if have a mistake, see you in the next trip...

Read More …


Report Marine Field Trip In Dutungan Island And Paputo Beach


Hellooo…
My name is Sari Batari Astagina Baso but you can call me Ririn , I am the student of makassar tourism polythechnic, tour and travel bussines study program. I will tell you my experience during trip in dutungan island. this is my first blog, I don’t know start from where but I hope you like this blog and perhaps I’ll always write my experience when I visit some tourist attractions. So this my experience…
So guys, I and my friend did tour in dutungan island on 10-11 octobre 2019. I was so excited because in this trip was different from another trip which I had done. In this trip I and my friend dived. We really enjoyed that.
Dutungan island is one of island in south Sulawesi which you can visit beside snorkeling also diving you can do there. Dutungang island is known as the island which has the beautifull view and has beauty sea with there are many corals  you can see when you are diving. many visitors had visited the island because it is so beautifull.

Day 1

I and my friends should gather in campus or in orange building at 06.00 A.M. and after preparing all of things we started going to dutungan island. on the bus we always explain something. So every student got the topic to explained during trip on the bus. I got topic about organization system of parepare city. and I started explaining that when we were in parepare city. so every topic should relate with the city and the tourist attraction we will visit. we passed Makassar – maros – pangkep – barru – and parepare. And the located dutungan island in barru regency.
After did trip from Makassar to barru took around 4 hours, finally we arrived in barru regency tanjung indah doc exactly. In tanjung doc is the harbourr in barru regency which to get dutungan island have to acros by boat took around 5 minutes. After arriving in dutungan island we changed our clothes to dive. But before that we listened to dive instructor. He explained all of thing about the rule during diving and snorkeling. We were so excited when we started using the equipment of diving because that was first time for us.


During diving we were accompanied by the diving team.  We could see the beauty of sea which there are many coral and species of fish. After that I continued snorkeling with my friends, we did enjoy that. After diving and snorkeling we changed our clothes and prepared to go parepare city. but before that we took a picture together with the lecturers who accompanied us during trip. We took a boat to tanjung indah doc. And then going to parepare city.
After arriving in parepare city we went to delima sari hotel to check in. and the tour leader divided the room key and we directly take a bath and prepare for have dinner in ria penyet restaurant. I really like the menu of that restaurant which had provided on the table. After having dinner I and my friends back to hotel and prepare the material for presentation in front of our lecturers and my friends. We presentated about the simulation of k3 in marine trip and how to handle group tour. After that every group continued showing the best performance. After doing many activities all day, I and my friends back to room to sleep.

Day 2

At 06.00 A.M we exercised morning by jogging to habibie and ainun monument. The famous monument in parepare also in south Sulawesi. And of course we took a picture in front of that monument as the memory that we ever visit that. And then I and my friends back to hotel for breakfast after that we prapered to check out in the hotel.


At 08.30 A.M we started going to paputo beach, there we observed all of things in paputo beach. After observing paputo beach, I considered that you have to visit paputo beach because has beautiful view and has good spot photo you can take a picture. I and friends really enjoy the beach which has good view and we sang and danced together.


After that we went to teras empang restaurant for having lunch, and the meal there is so delicious and the decorated of that restaurant is unique. All of my friends after having lunch their take a picture bacause the decorate and the view is so beautiful.


After having lunch in teras empang we back to Makassar. During on the bus we slept we were so tired after doing that trip. And then we arrived in campus.


Read More …